...
Dolar AS lanjut naik di awal perdagangan Eropa hari Selasa dan poundsterling turun saat harga rumah di Inggris jatuh akibat kenaikan suku bunga.
Pada pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,2% ke 101,865, setelah mencapai level tertinggi baru tiga minggu di 102,07 pada sesi sebelumnya.
Dolar mendapat dorongan pada hari Senin setelah survei dari Federal Reserve menunjukkan bank-bank AS melaporkan standar kredit yang lebih ketat dan permintaan pinjaman lebih lemah selama kuartal kedua.
Berita ini isyarat bahwa kenaikan suku bunga berdampak pada ekonomi AS, menekan sentimen risiko.
Greenback turun sekitar 1% bulan lalu, penurunan bulan kedua berturut-turut, di tengah ekspektasi bahwa bank sentral AS akan segera mengakhiri siklus pengetatan agresif sepanjang tahun.
Ketua Fed Jerome Powell dengan susah payah menunjukkan pentingnya data ekonomi yang akan datang dalam proses pengambilan keputusan, dan dengan demikian fokusnya adalah pada rilis laporan pekerjaan bulan Juni pada hari Jumat, yang diharapkan bisa mengonfirmasi pasar tenaga kerja yang sehat.
GBP/USD turun 0,1% ke 1,2828 setelah data menunjukkan harga rumah Inggris turun paling besar sejak 2009 dalam 12 bulan hingga Juli, dan bank hipotek Nationwide menyatakan harga rumah rata-rata turun 3,8% setelah alami penurunan tahunan 3,5% di bulan Juni, dengan turun 0,2% mom.
Hal ini menyusul data dari British Retail Consortium, yang dirilis hari Senin, yang menunjukkan bahwa harga-harga di toko-toko di Inggris turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Poin-poin data ini menyarankan bahwa kenaikan suku bunga berdampak pada ekonomi Inggris, memperlambat inflasi tertinggi di negara maju, dan dapat menekan Bank of England untuk mengurangi siklus pengetatannya.
Meski demikian, BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada hari Kamis, untuk yang ke-14 kalinya secara berturut-turut.
EUR/USD juga turun 0,2% menjadi 1,0972 setelah PMI manufaktur Spanyol turun menjadi 47,8 di bulan Juli, turun dari 48,0 di bulan sebelumnya dan mengindikasikan kondisi sulit yang sedang dihadapi oleh basis manufaktur zona euro.
AUD/USD jatuh 1% ke 0,6652 setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah sebesar 4,1%, mengecewakan sebagian yang mengharapkan kenaikan 25 basis poin dengan inflasi masih jauh di atas kisaran target bank.
RBA sinyal potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, namun mengingat kemerosotan dolar Australia, hal ini akan terjadi lebih lambat dari yang diperkirakan banyak orang.
USD/JPY naik 0,3% menjadi 142,69, di mana yen Jepang terus melemah, turun ke titik terendah 3 minggu, setelah rapat kebijakan Bank of Japan minggu lalu di mana bank sentral mengubah kebijakan kontrol kurva yield-nya.
Sumber : investing
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.