Harga Minyak Meredup Tertekan Prospek Resesi Global Menguat


Tertekan ketidakpastian prospek ekonomi global yang kian menguat pasca rilisnya hasil survei WEF dan proyeksi negatif pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Meski demikian, potensi eskalasi konflik Ukraina memberikan dukungan pada harga minyak. alam pertemuan hari pertama World Economic Forum (WEF) yang berlangsung pada Senin (16/1/2023), sekitar 18% dari total kepala ekonom sektor swasta dan publik yang hadir memperkirakan resesi global sangat mungkin terjadi tahun ini. Keyakinan tersebut meningkat dua kali lipat dibanding survei WEF sebelumnya yang dilakukan pada September 2022. “Hasil survei WEF merupakan tanggapan dari 22 ekonom senior dari berbagai lembaga internasional termasuk Dana Moneter Internasional, bank investasi, perusahaan multinasional dan kelompok reasuransi.

Perekonomian Tiongkok diperkirakan akan melambat tajam di kuartal IV, menyeret pertumbuhan ekonomi negara importir minyak terbesar pertama dunia itu di sepanjang tahun 2022 turun ke salah satu tingkat terendah dalam hampir setengah abad. Pertumbuhan PDB Tiongkok pada kuartal IV yang akan dirilis pada 17 Januari pukul 02.00 GMT, diprediksi akan melambat menjadi 1,8%, dibanding pertumbuhan di kuartal III yang mencapai 3,39%. Bank Sentral Tiongkok diperkirakan akan terus melonggarkan kebijakan tahun ini, memompa lebih banyak likuiditas dan menurunkan biaya pendanaan untuk bisnis, sementara pemerintah daerah cenderung akan merilis lebih banyak stimulus untuk mendanai proyek infrastruktur.

Kondisi konflik di Ukraina berpotensi meningkat lebih lanjut pasca kantor berita TASS pada hari Senin malaporkan bahwa Rusia telah memproduksi set pertama torpedo super berkemampuan nuklir yang diberi nama Poseidon, dan rencananya akan ditempatkan di kapal selam nuklir Belgorod. Poseidon pertama kali diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2018. Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 82 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 77 per barel.
Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699