Mata Uang Asia Turun, Dolar Stabil setelah Melemah selama Dua Hari


Mayoritas mata uang Asia turun sedikit pada Rabu (30/08) tatkala pasar masih menghindari aset risiko menjelang rilis data ekonomi penting minggu ini, sementara dolar stabil setelah turun tajam dalam dua sesi terakhir.

Data lowongan pekerjaan dan consumer confidence yang lemah membuat dolar mundur dari level tertinggi tiga bulan pada hari Selasa (29/08), saat pasar berspekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang gerak ekonomi yang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.

Namun, sejumlah data ekonomi AS dan China akan terbit dalam beberapa minggu mendatang, membuat traders sebagian besar enggan untuk mengambil posisi besar sebelum adanya isyarat lebih lanjut ekonomi terbesar di dunia ini.

Gagasan ini membebani mata uang Asia yang berisiko, di mana sebagian besar mata uang regional tergelincir kembali ke wilayah negatif pada hari Rabu. Yuan China turun 0,2% menjelang data utama purchasing managers’ index (PMI) pada hari Kamis, sementara yen Jepang turun 0,2% dengan sorotan angka retail sales dan produksi industri.

Anggota dewan Bank of Japan Naoki Tamura mengatakan bahwa bank dapat mempertimbangkan untuk mengakhiri kebijakan ultra-dovish pada awal 2024, mengingat inflasi tetap nyaman di atas kisaran targetnya selama hampir satu tahun. Skenario seperti itu menjadi pertanda baik untuk yen, yang diperdagangkan mendekati level terendah sembilan bulan saat jurang yang melebar antara suku bunga lokal dan AS.

Dolar Singapura turun 0,1%, sementara rupee India turun 0,2%, sebelum pertumbuhan ekonomi India akan dirilis pada hari Kamis. Won korea Selatan juga turun 0,2%, dengan data produksi industri juga akan terbit pada hari Kamis.

Dolar Australia melemah imbas lemahnya IHK

Dolar Australian menjadi salah satu yang berkinerja buruk di Asia pada Rabu, turun sebanyak 0,5% setelah data inflasi indeks harga konsumen (IHK) lebih lemah dari yang diharapkan untuk bulan Juli.

Turunnya inflasi memberikan Reserve Bank of Australia (RBA) lebih sedikit dorongan untuk terus menaikkan suku bunga, yang pada gilirannya membuat dolar Aussie tampak kurang menarik. Bank sentral menaikkan suku bunga secara kumulatif sebesar 400 basis poin selama setahun terakhir, seiring dengan upaya untuk menahan inflasi yang tinggi.

Data ekonomi lainnya juga menunjukkan bahwa ekonomi Australia mendingin sejalan dengan tren inflasi, di mana building approvals Juli turun lebih besar dari estimasi.

Dolar stabil dengan banyaknya data

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka masing-masing naik 0,1% di perdagangan Asia, pulih sedikit dari pelemahan 0,5% di sesi sebelumnya.

Lebih banyak data ekonomi AS akan terbit minggu ini. Revisi angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang akan hadir pada hari Rabu. Personal consumption expenditures (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, akan terbit pada hari Kamis, sementara data nonfarm payrolls bulan Agustus akan dirilis pada hari Jumat.

Tanda-tanda turunnya inflasi dan aktivitas tenaga kerja AS menyiratkan bahwa the Fed memiliki ruang yang lebih kecil untuk terus menaikkan suku bunga. Namun, mengingat bahwa bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, mata uang Asia diharap akan mengalami sedikit penurunan dalam waktu dekat.

sumber : investing


Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.

Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699