Mata uang Asia sebagian besar turun pada hari Rabu setelah data ekonomi AS yang kuat menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve memiliki ruang yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga, sementara tren ekonomi yang lemah di China juga merintangi sentimen.

Data hari Selasa menunjukkan retail sales AS Juli tumbuh lebih tinggi, menghadirkan lebih banyak peluang naiknya inflasi konsumen dan berpotensi memberikan banyak ruang bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Hal ini juga mendorong dolar dan membuat minat terhadap mata uang Asia yang lebih berisiko menjadi terbatas. Indeks dolar dan indeks dolar berjangka keduanya stabil di dekat level tertinggi lima minggu di perdagangan Asia hari Rabu.

Fokus juga tertuju ke risalah rapat terakhir The Fed yang akan diterbitkan pada dini hari nanti.

Yen berada di wilayah intervensi

Yen Jepang flat pada hari Rabu, tetapi alami penurunan tajam dalam beberapa sesi terakhir dan ini menekan mata uang samurai ke level terendah sembilan bulan terhadap dolar.

Yen melewati level 145 minggu ini. Level ini diperkirakan berpotensi menarik intervensi dari pemerintah Jepang untuk mendukung pelemahan mata uangnya. Namun para pejabat sejauh ini tidak memberikan sinyal langsung bahwa mereka akan mendukung yen.

Data hari Selasa menunjukkan Ekonomi Jepang tumbuh lebih baik pada kuartal kedua. Namun faktor-faktor yang mendorong pelemahan yen baru-baru ini - gap yang semakin besar dalam yields lokal dan AS - tetap berlaku.

Mata uang lainnya, GBP/JPY naik 0,05% pukul 13.18 WIB, EUR/JPY naik 0,04%, AUD/JPY turun 0,04%, CHF/JPY turun 0,18%, GBPUSD naik 0,13%, EURUSD naik 0,04%, USD/CHF naik 0,04%, USD/CAD naik 0,01%, dan EUR/AUD naik 0,08%.

sumber : investing

Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.