Indeks Dolar AS tetap stabil pada hari Jumat, dalam menanggapi data pasar tenaga kerja yang kuat dan bisa mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lama. Di saat yang sama, yen naik setelah inflasi konsumen inti meningkat pada Juni.

Rapat bank sentral dari Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat akan hadir di minggu depan. Investor dengan cermat bakal memeriksa data ekonomi untuk memprediksi potensi arah kebijakan moneter dengan lebih baik.

Ahli strategi mata uang Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, menyoroti ekspektasi yang berfluktuasi soal pengetatan kebijakan BOJ dalam beberapa bulan terakhir, namun ia menyarankan bahwa masih ada waktu yang terbatas untuk melakukan perubahan yang signifikan di tahun ini.

Awal minggu ini, Kazuo Ueda - Gubernur BOJ - menekankan bahwa Jepang masih jauh dari mencapai target inflasi yang ditetapkan secara konsisten, yang telah mengurangi spekulasi mengenai kemungkinan perubahan pada kontrol yield curve dalam beberapa hari ke depan.

Namun, terlepas dari perkembangan ini, yen alami penurunan sekitar 1% terhadap dolar selama minggu ini, menandai berakhirnya penguatan beruntun selama dua minggu.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran baru yang diajukan oleh orang Amerika minggu lalu turun tanpa diduga yang mencapai titik terendah dalam dua bulan terakhir di tengah berlanjutnya pengetatan kondisi pasar tenaga kerja.

Ryan Brandham yang mengepalai pasar modal global untuk Amerika Utara di Validus Risk Management menyampaikan bahwa angka klaim pengangguran kembali ke kisaran yang lebih sehat setelah sedikit meningkat di awal bulan ini menegaskan kembali ketahanan yang ditunjukkan oleh pasar tenaga kerja AS bahkan setelah kenaikan suku bunga the Fed sebelumnya.

Sumber : investing

Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.