Indeks Dolar AS Melemah usai Bank Sentral Eropa Kucurkan Stimulus


Indeks dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ketika euro menguat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan paket stimulus baru namun mengecewakan beberapa investor yang mencari dorongan stimulus lebih besar, sementara sterling turun karena prospek Brexit tanpa kesepakatan tampak lebih mungkin.

ECB memperluas skema pembelian surat utangnya dan setuju untuk menyediakan bank-bank dengan lebih banyak likuiditas ultra-murah selama mereka terus memberikan uang tunai kepada perusahaan.

"Namun Bank Sentral Eropa tidak menghadirkan bazoka baru yang besar," kata Kepala Makro Global di ING Carsten Brzeski, dilansir dari Antara, Jumat (11/12/2020).

ECB menawarkan "perpanjangan yang direkayasa dengan baik dari semua instrumen terkenal untuk memastikan bahwa tingkat akomodasi moneter saat ini diperpanjang hingga setidaknya musim semi 2022, berharap vaksin telah melakukan tugasnya pada saat itu."

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,30% menjadi 90,8197.

Sementara itu, bank sentral Kanada pada Rabu (9/12/2020) mengaitkan penguatan dolar Kanada dengan penurunan luas dolar AS.

Euro terakhir naik 0,49% hari ini di 1,2082 dolar. Greenback merosot 0,61% terhadap dolar Kanada menjadi 1,2741 dolar AS setelah sebelumnya mencapai 1,2708 dolar AS, terendah sejak April 2018.

Greenback juga melemah setelah data pada Kamis (10/12/2020) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diharapkan minggu lalu, saat meningkatnya infeksi COVID-19 menyebabkan lebih banyak pembatasan bisnis.

Stimulus fiskal AS jangka pendek tampaknya tidak mungkin terjadi setelah Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi menyatakan perselisihan mengenai paket pengeluaran dan bantuan virus corona dapat berlarut-larut hingga Natal.

Sterling tergelincir karena pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati tentang risiko Brexit tanpa kesepakatan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Kamis (10/12/2020) ada "kemungkinan kuat" Inggris dan Uni Eropa akan gagal mencapai kesepakatan perdagangan, tetapi berjanji untuk melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghindari perpecahan yang kacau dalam tiga minggu.

Gubernur bank sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey mengatakan Brexit tanpa kesepakatan akan menyebabkan kerusakan yang lebih lama pada ekonomi Inggris daripada pandemi COVID-19. Sterling terakhir turun 0,72% pada USD1,3305.

Dolar Australia mencapai level tertinggi dua setengah tahun karena meningkatnya optimisme bahwa pertumbuhan global akan membaik, dan bank sentral Australia kemungkinan tidak akan melonggarkan kebijakan lebih lanjut setelah memangkas suku bunga ke level terendah bersejarah 0,1% pada November. Dolar Australia melonjak 1,26% menjadi USD0,7537.


Sumber : okezone.com


Tinggalkan komentar:
GUEST
Купить оптом нитриловые перчатки с фабрики в Китае. Цена за пачку 610 р/50 пар., Компания Азия-Трейдинг, Екатерина тел. 88006005854

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699