Tak Ada Kabar Baik, Saham Wall Street Berguguran


Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatatkan penurunan pada perdagangan Selasa (28/7/2020). Penurunan terjadi akibat tidak adanya sentimen positif yang bisa menggairahkan investor. Penurunan juga dipengaruhi oleh kejatuhan di harga saham-saham teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 205,49 poin atau turun 0,8%, menjadi 26.379,28. Nasdaq Composite turun 1,3% menjadi 10.402,09 dan S&P 500 turun 0,6% menjadi 3.218,44 pada penutupan.

Penurunan itu dipengaruhi saham-saham teknologi yang sebagian besar mencatatkan kejatuhan tajam, di mana saham Amazon tergelincir 1,8% dan Netflix turun 1,4%. Saham alfabet sementara itu, anjlok 1,7%. Saham Facebook juga turun 1,5% dan Apple ditutup 1,6% lebih rendah.

"Semua nama perusahaan teknologi besar mengalami penurunan," kata Mark Tepper, CEO Strategic Wealth Partners. "Mereka membawa portofolio orang dan sekarang mereka kehabisan tenaga."

Sentimen buruk lainnya yang menghapus kenaikan di pasar saham pada Selasa, datang dari perdebatan yang terjadi antara Senat dari Partai Republik dengan Demokrat soal rencana peluncuran stimulus Republik untuk mereka yang terdampak wabah virus corona (Covid-19).

Sebagaimana dilaporkan CNBC International, pada akhir pekan lalu Senat dari Partai Republik telah membuat rencana pendanaan yang akan mencakup bantuan untuk orang Amerika yang menganggur, pembayaran langsung lainnya kepada individu hingga US$ 1.200, dan lebih banyak dana untuk pinjaman usaha kecil Program Perlindungan Paycheck, juga sejumlah bantuan lainnya.

Sayangnya pada Senin, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa Partai Republik belum benar-benar siap untuk melakukan negosiasi yang serius soal rencana paket stimulus raksasa itu.

"Kami memiliki beberapa prioritas lain yang ingin kami lihat dalam RUU, tetapi mereka bahkan tidak sampai ke dasar-dasarnya dalam hal makanan dan sewa dan kelangsungan hidup ekonomi." katanya.

Buruknya, perdebatan itu terjadi di saat wabah Covid-19 terus bertambah dengan pesat di AS, yang mana dampaknya bukan hanya menghantui kesehatan warga AS, tapi juga ekonominya.

Menurut Worldometers, per Rabu pagi ini AS telah memiliki 4.493.962 kasus Covid-19. Sebanyak 152.144 orang dari total itu telah meninggal dunia dan 2.174.154 sembuh.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200729062936-17-176120/tak-ada-kabar-baik-saham-wall-street-berguguran


Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699