Pelaku pasar keuangan tampaknya sudah memperhitungkan otoritas moneter Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan menetapkan suku bunga negatif. Langkah ini akan di ambil The Fed sebagai konsekuensi wabah virus corona (Covid-19) yang membuat ekonomi Paman Sam melambat bahkan berpotensi resesi.  

Namun Gubernur The Fed Jerome Powell pernah mengatakan bahwa suku bunga acuan negatif tidak sesuai untuk ekonomi AS.

Ada perbedaan pendapat, pasalnya para investor melihat dampak covid-19 lebih besar ke ekonomi AS. "Apa pun mungkin. Kami baru saja berada di wilayah yang belum pernah di lalui ekonomi AS," kata Tom di Galoma, direktur pelaksana di Seaport Global Holdings di New York, dikutip dari Reuters.

Fed fund futures, yang merupakan ukuran di mana pasar memperkirakan suku bunga pinjaman The Fed, akan mulai memangkas suku bunga acuan menjadi negatif mulai Desember.

The Fed tersebut telah memangkas suku bunga dana federal mendekati nol pada Maret sebesar 0,25%. The Fed juga meluncurkan berbagai program yang dirancang untuk menopang pasar keuangan untuk menghambat ekonomi akibat melonjaknya angka pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang hancur.

Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly mengatakan bahwa bank sentral AS masih memiliki alat untuk meningkatkan ekonomi, dan bahwa orang-orang yang berbicara dengannya tidak mengharapkan pemulihan berbentuk kurva "V".

The Fed dinilai enggan untuk memotong suku bunga ke wilayah negatif karena kekhawatiran langkah tersebut mungkin tidak efektif dalam merangsang pertumbuhan, dan dapat mengganggu pasar uang AS yang terbesar.

Tidak ada yang menunjukkan bahwa suku bunga negatif akan menjadi pilihan yang cocok untuk Amerika Serikat, kata Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.

"Saya pikir suku bunga negatif telah dicoba di tempat lain dan saya belum melihat apapun secara pribadi yang membuat saya berpikir mereka layak untuk dicoba di sini," kata Barkin dalam sebuah wawancara dengan CNBC Internasional.

Jeffrey Gundlach, kepala eksekutif DoubleLine Capital, mengatakan di Twitter pada Rabu (6/5/2020) bahwa tekanan pada The Fed untuk menurunkan suku bunga di bawah nol akan meningkat karena Departemen Keuangan AS meningkatkan penerbitan utang jangka pendek, tetapi mengatakan langkah apa pun untuk melakukannya terlampau "fatal".

AS kini menduduki posisi pertama dengan angka terjangkit terbanyak secara global. Per Jumat (8/5/2020), AS memiliki 1.292.623 kasus terjangkit, 76.928 kasus kematian, dan 217.250 kasus berhasil sembuh, menurut data Worldometers.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200508095745-17-157026/ada-ramalan-the-fed-akan-tetapkan-suku-bunga-negatif-kapan