Trump Bilang Arab-Rusia Siap Damai, Harga Minyak Meroket


Harga minyak mentah naik signifikan pada perdagangan pagi waktu Asia hari ini seiring dengan munculnya optimisme bahwa Arab Saudi dan Rusia akan menghentikan perang harga.

Pada 09.48 WIB, harga minyak mentah kontrak futures melesat lebih dari 4,5%. Brent menguat 5,82% ke US$ 26,18/barel, sementara minyak mentah acuan Paman Sam yakni West Texas Intermediate naik 4,73% ke US$ 21,27/barel.

Penguatan harga minyak terjadi menyusul pernyataan Donald Trump yang mengatakan bahwa Arab Saudi dan Rusia akan segera mengakhiri perseteruan di antara mereka.

Arab Saudi dan Rusia diperkirakan akan mencapai kesepakatan dalam beberapa hari ke depan untuk segera mengakhiri ketegangan yang terjadi pasca gagalnya OPEC+ capai kata sepakat untuk pangkas produksi minyak lebih dalam.

Trump mengatakan pada konferensi pers bahwa industri minyak telah "dirusak", dengan merosotnya harga minyak ke posisi terendah dalam 18-tahun terakhir.

Anjloknya harga minyak terjadi di tengah perseteruan untuk memperebutkan pangsa pasar antara Arab Saudi dan Rusia dan penurunan permintaan bahan bakar akibat pandemi corona.

Presiden AS ke-45 itu mengatakan dia berharap keduanya akan "menyelesaikannya dalam beberapa hari ke depan" setelah berbicara dengan para pemimpin kedua negara.

"Ini sangat buruk bagi Rusia, sangat buruk bagi Arab Saudi. Maksud saya, itu sangat buruk bagi keduanya. Saya pikir mereka akan membuat kesepakatan," katanya kepada wartawan di Gedung Putih, melansir CNBC International.

Kenaikan harga minyak WTI juga terjadi ketika stok minyak mentah AS melonjak signifikan sebesar 13,8 juta barel dalam sepekan terakhir yang menandai kenaikan tertinggi sejak 2016.

Reuters melaporkan, analis memperkirakan hal yang sama akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang mengingat penyuling mengambil lebih sedikit minyak mentah. Apalagi ditambah dengan permintaan bensin dan bahan bakar jet yang menurun drastis.

Permintaan bensin mengalami penurunan mingguan terbesar sejak aktivitas ekonomi tergannggu karena pandemi corona, jika mengacu pada data Administrasi Informasi Energi (EIA) AS sebagaimana diwartakan Reuters.

Perusahaan riset Rystad Energy memperkirakan permintaan minyak mentah global pada bulan April akan turun hampir 23% YoY menjadi 77,6 juta barel per hari. Pandemi corona kini benar-benar menjadi ancaman bagi perekonomian global dekade ini.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200402100104-17-149259/trump-bilang-arab-rusia-siap-damai-harga-minyak-meroket


Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699