Jangan Ragu Beli Emas, Harganya Bisa US$ 1.600/Oz


Harga emas dunia pada perdagangan kemarin turun setelah tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China turun. Namun masih banyak yang percaya harga emas akan masih akan naik dan berpotensi menyentuh level US$ 1.600/troy ounce.

Salah satu pemicunya adalah kemungkinan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) memotong suku bunga acuan 25 basis poin sebanyak empat kali hingga pertengahan 2020. The Fed harus melakukan hal tersebut untuk mencegah ekonomi AS jatuh ke jurang resesi.

Bahkan mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan percaya suku bunga acuan The Fed akan negatif hal tersebut akan berlangsung tidak lama lagi. “Anda melihatnya cukup banyak di seluruh dunia. Ini hanya masalah waktu sebelum lebih menyebar keluar AS,” kata Alan Greenspan kepada CNBC Internasional sebagaimana dikutip CNBC Indonesia Kamis (5/9/2019).

Secara teknikal pada perdagangan Rabu (4/9/2019) harga emas berada pada level US$ 1.535/troy ounce terbukti cukup kuat menahan koreksi emas, dan setelahnya logam mulia ini melesat naik hingga menyentuh rekor tertinggi tahun ini di kisaran US$ 1.556/troy ounce. Namun sayang pada perdaganagn kemarin emas belum mampu bertahan di atas US$ 1.550/troy ons. pada hari ini.

Sentimen yang beredar hari ini memang kurang kondusif bagi sang logam mulia. Meredanya tensi geopolitik di Hong Kong, Italia, dan Inggris membuat investor berani masuk ke aset-aset berisiko dan meninggalkan aset aman (safe haven) seperti emas.

Belum lagi ada kabar baik dari hubungan Amerika Serikat (AS) dan China. Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 5 September. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

Meski mundur dari rencana awal yaitu awal September, tetapi mendengar kabar mereka akan berunding saja sudah membuat pasar senang bukan kepalang. Ternyata harapan menuju damai dagang AS-China masih ada.

Sebelum pertemuan Oktober, akan ada dialog level deputi yang dihelat pada pertengahan September. “Pertemuan pada pertengahan September akan menjadi dasar bagi perkembangan yang signifikan,” sebut Juru Bicara Kantor Perwakilan Dagang AS, seperti diberitakan Reuters.

Situasi politik yang kondusif serta harapan akan adanya kesepakatan dagang AS-China membuat Wall Street menguat pada perdagangan kemarin, dan menjalar ke bursa Asia hari ini. Emas yang berada di rekor tertinggi hari ini pun diterpa aksi ambil untung (profit taking).

 

Sumber : https://vlsindonesia.com/jangan-ragu-beli-emas-harganya-bisa-us-1-600-oz/

Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699