...
Harga emas dunia kini mulai tancap gas usai terjun bebas
belakangan ini. Faktor pemicu anjloknya harga emas secara
signifikan dinilai sebagai akibat profit taking alias aksi ambil untung.
Kamis
(13/8/2020) harga emas dunia di pasar spot mulai menguat. Pada 09.15 WIB harga
logam kuning tersebut naik 0,87% ke US$ 1.934,6/troy ons.
Indeks dolar yang bangkit dari posisi terlemahnya dalam dua tahun
disertai dengan harga emas yang sudah melambung tinggi memang membuat investor
tergoda untuk ambil untung. Akibatnya harga emas ambrol 5% dalam sehari.
Namun dengan
narasi dan latar belakang kondisi makroekonomi yang ada sekarang ini prospek
emas untuk jangka panjang masih dinilai bullish. Koreksi yang
belakangan terjadi juga sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya ketika harga
emas mencatatkan reli tak terbendung dalam 9 pekan beruntun.
"Sentimennya bukan
terletak pada kondisi makroekonomi, tetapi lebih kepada pasar yang terlalu
jenuh" kata Gary Wagner dari TheGoldForecast kepada Kitco News.
"Saya pikir alasan kenapa terjadi aksi jual kemarin adalah murni karena
ambil untung" katanya.
Beberapa alasan
yang menyebabkan harga emas masih berpeluang naik lagi adalah
pandemi Covid-19 yang belum berakhir, suku bunga rendah dan suku bunga
riil yang sudah negatif hingga ke persoalan membengkaknya utang menjadi semakin
mengokohkan fundamental aset safe haven ini.
"Ya ini
lah yang terjadi....dengan adanya suku bunga riil yang negatif, pasokan uang
yang sangat banyak dan belum pernah terjadi sebelumnya
hingga membengkaknya utang," kata Carsten Fritsch analis
dari Commerzbank.
"Sebagaimana
ketua the Fed Powell telah mengatakan dengan jelas dalam konferensi pers
terbarunya terkait debat kapan suku bunga akan dinaikkan yang menjadi faktor
yang membuat aksi jual besar-besaran emas lebih dari tujuh tahun lalu tak akan
terjadi dalam waktu dekat" kata Carsten Fritsch analis dari
Commerzbank," katanya lagi.
Penguatan harga
emas hari ini juga tak terlepas dari melemahnya indeks dolar yang sudah
beringas dalam beberapa waktu terakhir. Di sisi lain ancaman perekonomian di
masa mendatang juga masih ada.
Investor juga perlu mencermati perkembangan terbaru seputar
hubungan AS-China. Setelah saling memberikan sanksi terhadap pejabat
masing-masing, duo raksasa ekonomi ini dikabarkan akan mereview kesepakatan
dagang fase I pada pertengahan Agustus.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri
China Liu He akan mewakili kedua negara dalam review tersebut. Di bawah
kesepakatan perdagangan fase satu, China telah berjanji untuk meningkatkan
pembelian barang-barang AS sekitar US$ 200 miliar, termasuk produk pertanian
dan manufaktur, energi dan jasa.
Mengingat
adanya resesi akibat pandemi virus corona, China tertinggal dari target tahun
pertamanya untuk meningkatkan pembelian sebesar US$ 77 miliar. Impor
barang-barang pertanian lebih rendah dari level 2017, jauh di bawah 50% yang
diperlukan untuk memenuhi target tahun 2020 sebesar US$ 36,5 miliar.
Sumber : cnbcindonesia.com
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.