Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu memperpanjang tren kenaikan hariannya dan mencapai level tertinggi dalam tiga minggu di atas $1,950 di sekitar $1,954 per troy ons.

Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun lebih dari 2% pada hari Rabu menjadi di bawah 3.9% setelah keluarnya data inflasi AS, Consumer Price Index (CPI), yang lebih lemah daripada yang diperkirakan yang membantu rally harga emas.

Angka CPI bulanan pada bulan Juni hanya naik 0.2%, di bawah daripada yang diperkirakan 0.3%. Pada periode yang sama, angka CPI tahunan naik 0.3% YoY sementara angka inti tahunan muncul di 4.8%, di bawah daripada yang diperkirakan oleh partisipan pasar di 5%.

Angka-angka CPI ini menunjukkan bahwa tekanan harga terus melemah, sehingga kebutuhan untuk menambah pengetatan moneter telah berkurang. Sekalipun Federal Reserve AS membuat catatan bahwa kenaikan tingkat bunga lebih lanjut diperlukan untuk memerangi inflasi yang tinggi yang keras kepala, namun dengan tekanan melemah bulan demi bulan, akhir dari siklus pengetatan sekarang ini semakin mendekat.

Signal yang dovish yang diberikan oleh para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS pada permulaan minggu ini dikombinasikan dengan ekspektasi akan melemahnya tekanan inflasi telah membuat dolar AS terus berada pada posisi di bawah sejauh yang terjadi pada minggu ini. Perpindahan pergerakan the Fed ke ekspektasi dovish juga membebani yields obligasi treasury AS secara signifikan.

Dengan latar belakang ini, emas terus mendapatkan keuntungan, mencapai level tertinggi sejak tanggal 20 Juni.

Aksi jual terhadap USD/JPY berkolaborasi dengan penurunan dolar AS mendorong naik harga emas lebih jauh.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,928 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,910 dan kemudian $1,900. “Resistance” terdekat menunggu di $1,958 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,967 dan kemudian $1,975.

Sumber : vibiznews