Dolar Turun Tipis Akibat Respon Pelemahan Ekonomi China


Sebagian besar mata uang Asia naik tipis pada hari Rabu, sedikit pulih dari kerugian baru-baru ini tatkala memburuknya minat risiko mendukung dolar, sementara yuan China naik dalam perdagangan volatil setelah data inflasi yang lemah.

Dolar turun sedikit di perdagangan Asia, tetapi masih berada di posisi yang kuat sepanjang minggu ini karena sinyal ekonomi yang lemah dari China dan ketidakpastian atas Federal Reserve meningkat permintaan safe haven untuk greenback.

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka keduanya turun sekitar 0,1% pada hari Rabu, tetapi masih diperdagangkan naik 0,4% untuk minggu ini.

Inflasi indeks harga konsumen (IHK) China menurun 0,3% dalam 12 bulan hingga Juli - kontraksi pertama dalam hampir dua tahun. Meskipun para pejabat China mengatakan bahwa pelemahan ini hanya sementara, data tersebut masih isyaratkan memburuknya kondisi ekonomi di negara tersebut.

Inflasi IHK tumbuh sedikit di bulan Juli dari bulan sebelumnya, sementara inflasi indeks harga produsen juga menyusut lebih lambat. Angka-angka ini mendorong beberapa optimisme atas peningkatan inflasi China dalam beberapa bulan mendatang, utamanya karena Beijing akan mengeluarkan lebih banyak langkah-langkah stimulus.

Namun, turunnya IHK tahunan, ditambah dengan data perdagangan yang mengecewakan dari China pada hari Selasa, masih isyarat pemulihan ekonomi pasca-COVID yang melambat di negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini. Data juga mengganggu sentimen terhadap pasar Asia yang lebih luas.

Won Korea Selatan turun 0,2%. Tingkat pengangguran tak terduga naik menimbulkan ekspektasi bahwa Bank of Korea akan memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Yen Jepang naik 0,1% setelah turun tajam dalam dua sesi terakhir, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas rencana kebijakan moneter Bank of Japan.

Dolar Australian naik 0,1%, juga pulih dari pelemahan selama dua hari.

Inflasi AS jadi fokus, mata uang Asia alami pelemahan

Sebagian besar mata uang Asia melemah untuk minggu ini, karena pasar berbalik menghindari aset risiko menjelang data utama Inflasi AS yang akan terbit pada hari Kamis.

Data ini diperkirakan akan menunjukkan inflasi AS sedikit tumbuh di bulan Juli dari bulan sebelumnya, berpotensi menjaga tekanan pada Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga AS lebih lanjut merupakan pertanda buruk bagi mata uang Asia dan positif bagi dollar, pasalnya kesenjangan antara yields yang berisiko dan yang berisiko rendah mengecil.

Sumber : investing


Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.


Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699