Indeks dolar dan indeks dolar berjangka catat pelemahan tajam minggu ini, jatuh di bawah level 100 untuk pertama kalinya sejak April 2022. Kerugian mata uang tersebut merembet ke perdagangan Asia pada hari Jumat, di mana kedua indikator masing-masing turun sekitar 0,2%.

Angka inflasi yang lemah memicu spekulasi bahwa suku bunga AS akan mencapai puncaknya sebesar 5,50% dalam siklus kenaikan suku bunga saat ini, di mana The Fed diperkirakan akan menghentikan siklus tersebut dengan kenaikan 25 basis poin bulan ini.

Harga Fed fund future menunjukkan pasar memperkirakan kemungkinan besar tidak ada kenaikan lebih lanjut tahun ini, mengingat data payroll baru ini juga indikasi adanya pendinginan di pasar tenaga kerja.

Namun pejabat Fed mengingatkan bahwa bank masih akan mempertahankan pendekatan berbasis data untuk kenaikan suku bunga. Gubernur Christopher Waller mengatakan hari Kamis bahwa kekuatan relatif dalam ekonomi AS masih memberi bank lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga, dan ia tidak mengesampingkan kemungkinan setidaknya dua kenaikan lagi tahun ini.

Sumber : investing