Dolar Terus Menguat Pasca Data China yang Kontraksi


Dolar AS terus menguat di perdagangan Eropa hari Selasa, dengan sentimen risiko tertekan akibat data perdagangan China yang kurang mengesankan, indikasi kelemahan berlanjut di ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Data dagang China indikasi pemulihan lamban

Data yang dirilis hari Selasa sebelumnya menunjukkan ekspor China tahunan turun sebesar 14,5% pada Juli sementara impor turun sebesar 12,4%, jatuh ke tingkat tertinggi sejak pandemi COVID-19 tahun 2020.

Kendala yang dihadapi oleh China, sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia dan motor utama pertumbuhan regional, berdampak pada sentimen risiko, mendorong traders beralih dolar safe haven.

USD/CNY naik 0,3% menjadi 7.2128, sementara AUD/USD melemah 0,7% menjadi 0.6525. Ekonomi Australia sangat dipengaruhi oleh performa raksasa Asia tersebut, pasalnya China merupakan pasar ekspor utama untuk komoditas Australia.

Pasar juga menantikan data inflasi China yang diperkirakan akan tetap rendah pada Juli.

Inflasi AS jadi perhatian utama pekan ini

Namun demikian, data inflasi AS yang akan terbit pada Kamis ini akan menjadi fokus utama pekan ini. Traders berharap mendapatkan lebih banyak wawasan tentang arah potensial suku bunga AS menjelang rapat Fed bulan September.

Harapan semakin kuat bahwa bank sentral AS akan menghentikan siklus pengetatan selama setahun berikutnya dan traders akan mencari tanda-tanda perlambatan inflasi.

Namun, harga konsumen inti AS diperkirakan telah naik sebesar 4,7% basis tahunan pada Juli, yang bisa membantu dolar untuk melanjutkan penguatan.

Inflasi tahunan Jerman melambat

EUR/USD turun 0,2% menjadi 1.0978 setelah harga konsumen Jerman naik 0,3% pada Juli. Peningkatan tahunan sebesar 6.2%, dan lebih rendah daripada peningkatan Juni yakni sebesar 6.4%.

Mata uang tunggal ini melemah di sesi sebelumnya dalam berita bahwa produksi industri Jerman jatuh lebih besar dari perkiraan pada Juni dan tanda-tanda bahwa inflasi moderat di ekonomi terbesar zona euro bisa mendorong European Central Bank untuk menunda siklus kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, GBP/USD turun 0,2% ke 1.2763 dan USD/JPY naik 0.4% menjadi 143.09. Baik poundsterling dan yen Jepang berada di bawah tekanan dari dolar yang tengah menguat.

Sumber : investing 


Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.



Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699