...
Dolar AS beranjak naik di awal perdagangan Eropa hari Senin, tetapi berada di jalur untuk alami kerugian bulanan dan traders mempertimbangkan kemungkinan berakhirnya siklus pengetatan Federal Reserve, sementara yen Jepang melemah setelah perubahan kebijakan moneter Bank of Japan.
Pada pukul 14.10 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,2% ke 101,570.
Dolar telah memulai minggu baru dengan positif tetapi masih berada di jalur untuk raih pelemahan bulanan sekitar 1% dan juga penurunan bulan kedua berturut-turut.
Federal Reserve AS menaikkan suku bunga minggu lalu, tetapi ekspektasi bertambah bahwa ini bisa menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan agresif bank sentral sepanjang tahun.
Ketua Jerome Powell isyaratkan pentingnya data masuk yang akan datang, dengan dua angka Inflasi, dua laporan pekerjaan, dan Employment Cost Index yang akan dirilis sebelum rapat September.
Angka-angka ECI kuartal kedua mencapai 1,0% pada hari Jumat - turun dari 1,2% pada kuartal pertama dan puncaknya 1,4% pada kuartal pertama 2022. Hal ini menunjukkan tekanan inflasi dari kenaikan upah berkurang, menambah alasan bagi para pengambil kebijakan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga di bulan September.
USD/JPY naik 0,5% menjadi 141,88, dan yen memperpanjang kerugian pada hari Jumat setelah jalani sesi yang bergejolak usai Bank of Japan memperlebar kebijakan kontrol kurva yield-nya, memungkinkan yield 10 tahun bergerak 0,5% di sekitar target 0%.
Yen telah melemah, setelah catat penguatan awal kala traders memutuskan bahwa langkah ini bisa mengakibatkan BoJ mempertahankan suku bunga sangat rendah lebih lama, terutama setelah bank sentral itu pada hari Senin sebelumnya dilaporkan membeli obligasi senilai $2 miliar dalam operasi yang tidak terjadwal.
USD/CNY menguat 0,5% menjadi 7,1482 setelah data menunjukkan sektor manufaktur China menyusut selama empat bulan berturut-turut di bulan Juli, mengindikasikan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini masih kesulitan dengan pemulihan pasca COVID.
Pelemahan ini diperkirakan akan mendorong Beijing untuk mengumumkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk mendorong ekonomi yang lesu.
Dewan Negara China pada hari Senin umumkan rencana untuk memulihkan dan memperluas konsumsi di sektor otomotif, real estate, dan jasa, tetapi traders masih mencari informasi lainnya.
EUR/USD turun tipis ke 1,1014, menjelang rilis data penting inflasi dan pertumbuhan zona euro setelah Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengisyaratkan jeda dalam siklus pengetatan secepatnya pada bulan September.
Retail sales Jerman turun 0,8% pada bulan Juni, sebuah penurunan tahunan dari 1,6%, indikasi berlanjutnya pelemahan dalam ekonomi yang paling penting di zona euro.
Di lain sisi, GBP/USD naik 0,1% di 1,2860, menjelang rapat kebijakan Bank of England pekan ini, di mana ekspektasi BOE akan naikkan suku bunga sebesar 25 bps.
AUD/USD menguat 0,6% menjadi 0,6690, sementara NZD/USD naik 0,5% menjadi 0,6193.
Sumber : investing
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.