Dolar AS beranjak turun di awal perdagangan Eropa hari Selasa, mundur dari level tertinggi tiga bulan menjelang rilis sejumlah data ekonomi utama minggu ini.

Pukul 15.00 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan turun 0,1% ke 103,988, setelah turun 0,2% pada hari Senin.

Dolar turun menjelang banyak rilis data

Traders tampaknya telah memutuskan untuk mengantongi beberapa keuntungan di awal minggu yang mencakup rilis beberapa data ekonomi utama, yang berpuncak pada hari Jumat dengan laporan ketenagakerjaan bulanan yang ditunggu-tunggu.

Data kepercayaan konsumen AS akan terbit pada hari Selasa, sementara angka revisi produk domestik bruto kuartal kedua akan hadir pada Rabu. Data personal consumption expenditures, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, akan terbit pada hari Kamis, sementara nonfarm payrolls bulan Agustus akan menutup minggu ini.

Setiap tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS, terutama terkait inflasi dan ketenagakerjaan, akan memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Powell membantu greenback dengan nada hawkish

Meskipun demikian, dolar masih menguat lebih dari 2% bulan ini dan mengalami kenaikan selama enam minggu berturut-turut karena data ekonomi AS yang kuat mendukung ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Ketua Fed Jerome Powell menambah ekspektasi ini dengan komentarnya di Jackson Hole Symposium minggu lalu, memberi sinyal suku bunga kenaikan lebih lanjut kemungkinan diperlukan untuk mendinginkan inflasi yang masih terlalu tinggi.

"Kami akan melanjutkan dengan hati-hati ketika kami memutuskan apakah akan melakukan pengetatan lebih lanjut atau, sebaliknya, mempertahankan suku bunga kebijakan dan menunggu data lainnya," kata Powell.

The Fed selanjutnya akan bertemu pada bulan September, dan meskipun diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga saat itu, ekspektasi bertambah bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada bulan November.

Euro turun imbas lemahnya sentimen Jerman

EUR/USD turun 0,1% menjadi 1,0811, setelah Sentimen konsumen Jerman terlihat jatuh pada September. Indeks sentimen konsumen GfK jatuh ke -25,5 dari revisi -24,6 pada bulan Agustus, akibat beban inflasi yang terus tinggi.

"Kemungkinan bahwa sentimen konsumen dapat pulih secara berkelanjutan sebelum akhir tahun ini semakin menipis," pakar konsumen GfK Ralf Buerkl menyampaikan.

Presiden European Central Bank Christine Lagarde pada hari Jumat mengungkap suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama guna mencapai tujuan utama bank sentral yaitu mengembalikan inflasi ke target 2%.

Rilis inflasi zona euro untuk bulan Agustus akan hadir pada minggu ini, dan angka tahunan diperkirakan akan menunjukkan penurunan kecil menjadi 5,1% dari 5,3% di bulan Juli, masih jauh di atas target 2% bank sentral.

Di lain tempat, GBP/USD naik 0,1% menjadi 1,2614, bergerak dari posisi terendah dua bulan dari minggu lalu, USD/JPY turun 0,1% menjadi 146,44, mendekati level tertinggi 10 bulan, AUD/USD naik 0,2% menjadi 0,6444, sementara USD/CNY diperdagangkan flat di 7,2903.

sumber : investing

Disclaimer:

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.