...
Dolar AS kembali stabil di awal perdagangan Eropa hari Kamis (31/08), setelah alami kerugian besar minggu ini saat tanda-tanda mendinginnya ekonomi AS mengindikasi ruang gerak yang terbatas bagi Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga.
Pukul 15.15 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,1% ke 103,365, setelah turun hampir 1% sepanjang minggu ini.
Greenback telah melemah minggu ini, mundur dari level tertinggi tiga bulan, di tengah indikasi pendinginan belanja dan perekrutan di AS, mendorong traders untuk mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun ini.
Fokus saat ini tertuju pada data personal consumption expenditures dan nonfarm payrolls, yang akan terbit pada sesi ini dan kemudian pada hari Jumat, untuk mendapat lebih banyak isyarat ekonomi dan kebijakan moneter AS.
Meskipun demikian, dolar masih berada di jalur penguatan sekitar 1% di bulan Agustus, didorong oleh ekspektasi bahwa suku bunga akan bertahan lebih lama di level yang lebih tinggi.
"Data pekerjaan AS tier 2 (JOLTS dan ADP) telah membuat dolar sedikit melemah minggu ini," analis di ING menyampaikan dalam sebuah catatan. "Namun, data tersebut belum membuktikan senjata makan tuan yang dapat menandai akhir dari sikap hawkish Federal Reserve."
"Tren yang lebih kuat hanya akan mulai tumbuh jika kita melihat penurunan yang besar rilis data pekerjaan NFP bulan Agustus besok atau peningkatan tajam tingkat pengangguran. Hal ini akan melemahkan tesis bahwa konsumsi tenaga kerja yang kuat bisa menjaga the Fed tetap hawkish lebih lama dari yang diperkirakan," ING menambah.
EUR/USD turun 0,2% menjadi 1,0903, setelah naik 0,4% pada hari Rabu ketika angka inflasi Jerman dan Spanyol yang lebih tinggi meningkatkan tekanan bagi European Central Bank (ECB) untuk tetap menaikkan suku bunga.
IHK zona euro diprediksi akan naik 5,1% basis tahunan di bulan Agustus, sedikit menurun dari 5,3% di bulan Juli, namun data hari Rabu menyiratkan potensi kenaikan.
Sementara itu, retail sales Jerman turun 0,8% dalam sebulan di Juli, penurunan tahunan sebesar 2,2%, data menunjukkan pada Kamis. Ini menggambarkan kerusakan akibat pengetatan kebijakan moneter agresif ECB terhadap ekonomi terbesar di kawasan itu.
Di lain sisi, USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,2898 setelah data PMI yang dirilis Kamis menerangkan bahwa sektor manufaktur China mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut di Agustus, meskipun dengan tingkat yang lebih kecil dari perkiraan, sementara aktivitas non-manufaktur meleset dari ekspektasi.
Angka-angka ini menunjukkan sedikit perbaikan di negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini, kala bergulat dengan melambatnya permintaan dan potensi krisis real estat.
GBP/USD turun 0,1% di 1,2706, setelah menguat sebelum karena dolar yang lemah, sementara USD/JPY turun 0,2% menjadi 145,91, dengan yen ditopang oleh data retail sales yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Juli, meskipun produksi industri berkontraksi lebih besar dari perkiraan.
sumber : investing
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk
diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab
penuh atas diri anda sendiri.
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.