...
Dolar AS naik di awal perdagangan Eropa hari Jumat, menambah tren positif sesi sebelumnya, sementara yen Jepang menguat setelah Bank of Japan mengubah kebijakan moneternya.
Pada pukul 14.15 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,1% ke 101,593, setelah menguat sekitar 0,7% pada hari Kamis.
Dolar menguat pada hari Kamis setelah rilis data ekonomi AS tumbuh lebih baik pada kuartal kedua, menyiratkan resesi semakin kecil kemungkinannya pada paruh kedua tahun ini.
Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut, setelah melakukannya sekali lagi pada Rabu setempat, jika terus melihat angka-angka ekonomi yang kuat secara keseluruhan.
"Salah satu pesan paling jelas yang muncul dari konferensi pers adalah bahwa Ketua Powell merasa bahwa The Fed 'tidak berada dalam lingkungan di mana kami ingin memberikan banyak panduan ke depan'. Dengan kata lain: dengarkan data, bukan The Fed," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Traders telah berubah menjadi sedikit waspada pada hari Jumat menjelang rilis indeks personal consumption expenditure bulan Juni, pengukur inflasi favorit The Fed, tetapi saat rapat Fed berikutnya pada bulan September, pengambil kebijakan juga akan memiliki dua laporan inflasi baru dan dua laporan pekerjaan baru untuk dicerna.
USD/JPY turun 0,3% ke 139,05, dalam perdagangan yang volatil setelah keputusan Bank of Japan pada hari Jumat untuk melakukan kebijakan kontrol kurva yield secara lebih fleksibel, memungkinkan yield 10 tahun bergerak 0,5% di sekitar target 0%.
Yield JGB 10 tahun menguat menjadi 0,575% untuk pertama kalinya sejak September 2014 sebelum sedikit menurun ke 0,547%, sementara yen bergerak di antara kenaikan lebih dari 1% terhadap dolar dan juga turun 1,2%, karena traders masih mencerna potensi konsekuensinya.
EUR/USD naik tipis ke 1,0976, setelah jatuh lebih dari 1% pada hari Kamis pasca rapat European Central Bank.
ECB menaikkan suku bunga lagi dan tetap membuka opsi apakah kenaikan lebih lanjut akan diperlukan untuk menurunkan inflasi, tetapi Presiden ECB Christine Lagarde isyaratkan jeda dalam siklus pengetatan secepatnya pada bulan September.
Data inflasi, yang dirilis pada hari Jumat, menambah kemungkinan jeda bulan depan karena inflasi di negara bagian North Rhine-Westphalia, negara bagian terpadat di Jerman, meningkat 5,8% per tahun di bulan Juli, di bawah ekspektasi 6,2%.
Inflasi tahunan Prancis mencapai 4,3% di bulan Juli, turun dari 4,5% di bulan sebelumnya, dan meskipun Inflasi Spanyol naik menjadi 2,3% tahunan, angka ini masih jauh di bawah sebagian besar negara lain di zona euro.
Di lain tempat, GBP/USD turun tipis ke 1,2787, setelah jatuh lebih dari 1% pada hari Kamis, AUD/USD jatuh 1,1% menjadi 0,6633 setelah data penjualan ritel Australia secara tak terduga turun di bulan Juni, sementara USD/CNY turun 0,2% menjadi 7,1581.
Sumber : investing
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.