Dolar Diprediksi Naik Karena Penguatan Treasury Yields dan Turunnya Inflasi


Dolar AS, setelah alami pelemahan pada hari Senin, diproyeksi akan kembali menguat, menurut lembaga keuangan ING dan Desjardins. Perkiraan ini muncul menjelang data indeks harga konsumen yang sangat dinanti-nantikan kemungkinan akan memberi indikasi berkurangnya tekanan inflasi. Kendati terjadi penurunan baru-baru ini, dolar berada dalam posisi yang baik untuk menguat kembali, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi.

ING menyarankan agar berhati-hati untuk tidak berada di sisi depresiasi dolar lebih lanjut, mengingat potensi treasury yields akan melanjutkan jalur kenaikannya, terutama yield 2 tahun yang saat ini trading di dekat puncak siklusnya. Warning ini muncul di tengah memudarnya ekspektasi akan sikap dovish dari Federal Reserve dan tanda-tanda volatilitas di pasar ekuitas, yang keduanya menggarisbawahi potensi dolar untuk pulih dari level saat ini.

Berkurangnya antisipasi terhadap sikap dovish Federal Reserve mendorong yield 2 tahun ke level tertinggi baru 52 minggu pada hari Jumat lalu, menyamai level yang belum pernah dicapai sejak krisis perbankan pada musim semi lalu. Lonjakan yields ini menyiratkan terbatasnya ruang lingkup untuk penetapan harga kembali yang lebih dovish dalam kurva swap USD.

Ketika Federal Reserve memasuki masa tenang minggu depan, para anggotanya terus mendukung pengetatan tambahan. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, anggota yang tidak memiliki hak voting, menekankan perlunya suku bunga yang lebih tinggi secara berkelanjutan untuk mengendalikan inflasi menuju target 2% bank sentral.

Mester, dalam sebuah pidato virtual di forum University of California, San Diego, menyatakan, "Untuk memastikan bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu kembali ke 2%, pandangan saya adalah bahwa suku bunga akan perlu bergerak naik lebih jauh dari level saat ini dan kemudian bertahan di sana untuk sementara waktu sementara kami mengumpulkan lebih banyak informasi tentang bagaimana ekonomi berkembang."

Sementara itu, Desjardins yang berbasis di Montreal juga memperkirakan potensi rebound untuk dolar AS. Namun, menambahkan peringatan bahwa siklus pemangkasan suku bunga yang diharapkan tahun depan, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi global, dapat membatasi kenaikan greenback. Prospek ini menyiratkan bahwa meskipun penguatan jangka pendek masuk akal, kekuatan jangka panjang dapat dibatasi oleh keadaan ekonomi yang lebih luas.


Sumber : investing

Tinggalkan komentar:

Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.

Pakuwon Center
Superblock Tunjungan City
Office Building Lt. 15 Unit 5-7
Jl. Embong Malang No. 1, 3, 5
Surabaya 60261
0800 - 156 - 5758
+62 31 9924 8699