...
Sebagian besar mata uang Asia turun pada hari Senin, sementara dolar dan Treasury yields menguat sebelum data inflasi utama dari negara-negara ekonomi terbesar di dunia, yang akan terbit pada pekan ini.
Meski greenback catat kerugian tajam pada hari Jumat, setelah data payrolls beragam, mata uang AS naik di perdagangan Asia menjelang data inflasi AS. Treasury yields juga naik pada hari Senin, memperpanjang penguatan setelah Fitch memangkas rating kredit AS pekan lalu.
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka masing-masing naik 0,1%.
Penguatan dolar menekan sebagian besar mata uang Asia, seperti halnya kekhawatiran akan inflasi AS yang lebih kuat minggu ini. Inflasi Indeks harga konsumen diperkirakan sedikit meningkat di bulan Juli dari bulan sebelumnya, yang berpotensi memberikan lebih banyak tekanan pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.
Harga minyak juga naik dan belanja konsumen yang kuat diperkirakan akan memacu angka inflasi yang lebih tinggi untuk bulan Juli.
Yuan China merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di hari Senin, melemah 0,7% terhadap dolar bahkan ketika People's Bank of China menetapkan kurs tengah harian yang lebih tinggi.
Fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi China. Inflasi konsumen akan tetap landai di bulan Juli, sementara inflasi produsen kemungkinan akan mengalami kontraksi lebih lanjut.
Data perdagangan hari Selasa, diperkirakan akan menunjukkan penurunan yang berkelanjutan pada ekspor dan impor.
Pasar juga berfokus kepada isyarat-isyarat lain dari pemerintah China mengenai rencana untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, setelah para pejabat memberikan sedikit rincian konkret soal langkah-langkah spending yang mereka rencanakan.
Para analis memperingatkan bahwa setiap langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan menambah pengeluaran fiskal China dan meningkatkan utang pemerintah.
Mata uang Asia yang lebih luas turun. Won Korea Selatan turun 0,1%, sementara yen Jepang turun 0,3%, bahkan ketika beberapa anggota Bank of Japan mengingatkan bahwa inflasi bisa melampaui ekspektasi tahun ini.
Inflasi yang lebih tinggi kemungkinan akan menekan BOJ untuk beralih dari sikap ultradovish-nya, yang diprediksi akan menguntungkan yen.
Dolar Australia naik, sementara rupee India turun sedikit menjelang rapat Reserve Bank of Australia minggu ini. RBI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga Maret 2024.
Sumber : investing
Disclaimer:
Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.
Perdagangan dalam CFD dan produk dengan leverage umumnya melibatkan potensi keuntungan yang besar dan juga risiko kerugian yang besar, anda bisa mendapatkan banyak dalam waktu yang lebih singkat, tetapi anda juga mungkin kehilangan semua modal yang diinvestasikan. Anda harus mendapatkan saran finansial, legal, perpajakan dan saran profesional lainnya sebelum bergabung dalam transaksi CFD untuk meyakinkan bahwa ini merupakan hal yang cocok dengan tujuan, kebutuhan dan keadaan anda. PT. Victory International Futures tidak menawarkan layanan kami kepada penduduk yurisdiksi tertentu seperti diantaranya Amerika Serikat, Iran, Korea Utara dan Kanada.
Copyright © PT. Victory International Futures. All Rights Reserved.